Jumat, 23 Juli 2010

mengapa harus arsitek (part 1)

Rekan-rekan

Mungkin itu adalah sebuah pertanyaan yang akan meluncur dari mulut kita pada saat kita dihadapkan pada sebuah keputusan yang harus diambil saat kita akan membangun sebuah rumah tinggal, atau tempat usaha kita. Sebuah pertanyaan yang muncul dikarenakan sebuah pendapat yang, tentu saja, tidak salah, bahwa, menyewa arsitek adalah sebuah tindakan besar karena harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Tentu saja, biaya untuk membayar jasa arsitek, sudah dapat diketahui bersama biayanya akan sangat mahal. Coba kita berhitung kasar. Fee arsitek sangat beragam, mulai dari Rp. 10.000,- per m2 hingga Rp. 50.000,- per m2 bahkan ada yang hingga Rp. 100.000 per m2. Biaya ini akan terasa sangat mahal saat kita akan membangun sebuah , katakanlah, rumah yang mempunyai luas 300m2. Berarti mulai dari Rp. 3.000.000,- sd Rp. 15.000.000,- harus kita keluarkan untuk membayar sang perancang ini.
Kalau dihitung Rp. 15.000.000,- tentu akan bermanfaat bagi kita jika uang tersebut dapat kita gunakan untuk membeli semen yang seharga Rp. 52.000,- maka kita akan memperoleh kurang lebih 290 zak!. Atau jet pump, atau water heater kapasitas 60L. atau exhaust untuk dapur modern kita. Dan tentu banyak cara lagi untuk memanfaatkan uang Rp. 15.000.000,- tersebut.
Tapi mari kita mulai berhitung dari sisi lain, sisi yang terkadang seringkali tidak kita perhatikan.

Tak perlulah kita bahas mengenai berapa lama sang arsitek atau berapa besar biaya yang dikeluarkan beliau untuk mendapat gelar Arsitek. Toh itu resiko dia untuk mencapai cita2nya kan?. =). Cukup kita coba dari keuntungan apa yang didapat dari jasa seorang arsitek, dari keahliannya membuat sebuah rancangan yang baik dalam menata ruang dan mengolah fasad bangunan sehingga kita dapat memperoleh sebuah bangunan, rumah atau tempat usaha, yang nyaman untuk kita huni atau kita gunakan.

Satu waktu kami mendapatkan sebuah email konsultasi yang berisikan keluhan mengenai rumahnya yang gelap dan pengap. Dari pembicaraan, kami memperoleh informasi bahwa beliau membangun atas dasar saran seorang tukang bangunan yang ahli di kampungnya di bidang membangun rumah. kami juga pernah mendapatkan email yang berisikan keinginan untuk merenovasi rumah yang dirasakannya tidak nyaman, karena terdapat banyak lorong serta ruang yang sempit. Dan dari pembicaraan dengan beliau pula kami memperoleh informasi bahwa beliau membuat sketsa denah ruangnya sendiri tanpa bantuan arsitek. Satu waktu juga kami mendapat email yang berisikan sumpah serapah karena rumah beliau yang dibuat oleh seorang arsitek ternyata tidak seperti yang dibayangkan oleh nya. Jadi kesimpulan cepatnya beliau merasa kecewa dan merasa mendapat kerugian karena sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk menyewa arsitek tersebut.

Beberapa contoh diatas adalah beberapa bukti, bahwa untuk mendapatkan rumah yang aman, nyaman dan sehat tentu saja tidak mudah. Perlu adanya keterlibatan dari rekan-rekan kita yang mengerti sebuah perencanaan yang baik untuk sebuah bangunan sesuai dengan fungsinya. Perlu adanya referensi dari banyak fihak yang betul-betul mengerti bagaimana merecanakan dan membangun sebuah rumah yang baik. Tentu semua orang dapat merancang dan membangun rumah, tapi belum tentu rancangan rumah tersebut dapat menghasilkan sebuah bangunan yang baik, tepat dan nyaman untuk digunakan.

To be continued….

Tunggu kelanjutan paparan kami mengenai “Mengapa Harus Arsitek?”. Dalam mempersiapkan rumah tinggal atau rumah usaha anda.

rumah mediteranian palembang















Salah seorang rekan kami yang berlokasi di palembang dan berprofesi sebagai kontraktor dipalembang, menghubungi kami untuk membantunya membuat sebuah desain untuk rumah tinggal kliennya.
Sebuah rumah dua lantai dengan model arsitektur mediteranian.
Akhir bulan Juni kami sudah menyelesaikan desain rumah mediteranian tersebut setelah melalui beberapa proses diskusi dan konsultasi antara kami dengan rekan kami tersebut.