Jumat, 25 Februari 2011

konsultasi pengembangan desain rumah tipe 36


Setelah mendapatkan penjelasan mengenai keinginannya untuk mengembangkan desain, Mba Nita kembali menghubungi kami untuk meminta kami melakukan survey ke lokasi. Kedatangan Garis ke lokasi mendapat sambutan dari papahnya Mba Nita, Pak Fadjar yang menjelaskan banyak hal mengenai kondisi rumahnya saat ini.
Akhirnya setelah mengukur rumah dan memeriksa segala kebutuhan untuk keperluan pengembangan desain, Garis kembali ke balik komputer untuk mengembangkan desainnya.

Hari kedua Garis mendapatkan dua alternatif desain yang dapat dilakukan untuk mengembangkan rumah Mba Nita.

Permintaan mba Nita saat pertama konsultasi dengan Garis adalah.
1. rumah yang sekarang ada dikembangkan menjadi rumah yang dapat menampung keluarga pada saat berkumpul. Mba Nita merupakan dua bersaudara, dimana sekarang Mba Nita sedang berada di yellowknife dan rumahnya ditempati oleh papah nya Mba Nita. Mba Nita menginginkan rumahnya saat ini menjadi tempat yang menyenangkan untuk berkumpul bersama dengan papah, serta kakak Mba Nita, juga anak dan keponakan tentunya disaat libur besar.
2. penataan kembali ruang-ruang yang dirasakan tidak nyaman pada saat ini.
3. penambahan fasilitas sebagai pendukung aktivitas rumah yang belum tersedia.
4. penyediaan ruang untuk warung/toko sebagai tempat beraktivitas pak Fadjar
5. Pak Fadjar sendiri ada tambahan mengenai keinginannya membuat sebuah ruang keluarga yang lega dan dapat menampung seluruh keluarga saat berkumpul, menonton film atau makan bersama dengan leluasa sehingga suasana kebersamaan antara ayah dan anak juga kakek dengan cucu2nya bisa terjalin dengan baik dan akrab.

Perkembangan Ruang-ruang.
akhirnya Garis memberikan usulan dengan membuat satu kamar tidur utama dilantai dasar dengan mempertahankan kamar tidur depan. ukuran kamar tidur yang ada saat ini tidak mengalami perubahan luas karena kamar tersebut hanya dihuni oleh Pak Fadjar sendiri. sehingga kami anggap ukuran yang sekarang sudah cukup memenuhi kebutuhan Pak Fadjar.

Untuk ruang keluarga karena Pak Fadjar dan Mba Nita menginginkan ruang keluarga yang dapat menampung banyak aktivitas saat berkumpul dan bersantai, Garis menggabungkan ruang keluarga yang ada sekarang dengan kamar tidur belakang dan memperluas kearah belakang rumah yang sekarang dipakai untuk ruang makan dan dapur. Ruang keluarga ini nantinya akan bersatu dengan ruang makan. sehingga luas ruang akan lebih terasa di kedua ruangan ini.

Tidak lupa Garis menempatkan taman belakang sebagai area terbuka yang dapat memberikan akses udara dan cahaya kedalam rumah. Terutama pada usulan Garis ruang tamu kami pisahkan dengan memberi sekat pemisah untuk menghindari pandangan langsung dari ruang tamu dan luar ke ruang dalam. ditambah dengan void dari lantai atas, dengan membuat jendela tinggi dan lebar diharapkan udara segar dan cahaya alami dapat masuk lebih maksimal.

Kamar Mandi, Garis usulkan untuk kamar mandi yang ada sekarang dijadikan kamar mandi utama yang dapat diakses oleh pak Fadjar saja, karena pintu kamar mandi Garis pindahkan ke arah kamar tidur utama. Dan untuk memenuhi kebutuhan kamar kecil untuk melayani tamu jika ingin ke kamar kecil Garis mengusulkan untuk dibuat toilet yang dilengkapi dengan wastafel dan closet saja.

Tangga, Garis menempatkan di posisi yang tidak menganggu luas ruang saat nanti dikembangkan, dalam denah usulan terdapat dua alternatif posisi tangga yang direncanakan tidak mengambil banyak luas ruang. Didalam denah alternatif 1 dan 2, posisi tangga berada diarea ruang makan atau ruang keluarga, namun kami menempatkan dan membentuknya sebaik mungkin sehingga dibawah tangga tetap dapat digunakan secara maksimal untuk aktivitas dalam rumah.

Sementara untuk area jemur dan area cuci Garis mengusulkan untuk dibuat diatas dapur. Dimana area cuci, jemur dan setrika dapat dicapai melalui ruang keluarga dilantai atas.

Dan untuk memenuhi kebutuhan ruang tidur Garis membuat dua kamar tidur dilantai atas dengan ruang keluarga yang cukup luas yang dapat juga digunakan sebagai area perluasan tidur anak2.

Demikian usulan pertama kami untuk Mba Nita dan Pak Fadjar. Untuk selanjutnya akan kita lihat perkembangan dari konsultasi Garis dengan Mba Nita serta Pak Fadjar.

*berlanjut ke bagian 2





Senin, 07 Februari 2011

memperbaiki bak mandi yang bocor

Bak kamar mandi bocor?. Bagi beberapa rekan-rekan pertanyaan seperti ini tentu masih berlaku. Terutama bagi rekan-rekan yang membeli rumah di perumahan dengan kelas menengah kebawah. Karena untuk perumahan menengah keatas hampir seluruhnya sudah menggunakan shower sebagai alat pelengkap kamar mandi. Bak kamar mandi bocor tentu saja sangat mengganggu, dimana bocornya bak dapat mengakibatkan habisnya air secara sia-sia, sehingga air tidak dapat digunakan seperti seharusnya.

Bak kamar mandi yang bocor, sering terjadi dari nat keramik (jika bak dibuat dari pasangan bata dan penutup keramik), dan bahan bak yang sudah tipis (jika bak terbuat dari bahan faber) sehingga retak-retak dan pecah karena benturan gayung dll.

Jika hal ini terjadi tentu saja harus menambal/melapis kembali seluruh bagian nat keramik atau melapis bagian-bagian yang retak pada bak faber dengan pelapis anti air. Untuk melapis ulang bak gunakan kuas untung mengoleskan campuran semen/pelapis air. Oleskan dengan merata keseluruh bagian, jangan sampai ada yang terlewatkan, terutama pada bak berlapis keramik, karena kebocoran tidak mudah ditemukan. lakukan hingga 3x dan biarkan hingga betul-betul kering.

Jika masih terjadi kebocoran lakukan kembali pelapisan.

Saran : penggunaan bak di kamar mandi memang masih menjadi kebiasaan bagi masyarakat di Indonesia, karena jika tidak mandi dengan kondisi air melimpah rasanya seperti tidak mandi. =) Namun alangkah baiknya jika penggunaan bak mulai dihilangkan dan diganti dengan shower sebagai perangkat alat pelengkap kamar mandi, karena dengan menggunakan shower penggunaan air jauh lebih hemat. Setidaknya dengan menghemat air, kita bisa mendukung program save the world dari pemanasan bumi.