Selasa, 29 Maret 2011

Diskusi tentang mesjid dan keinginan anda.

Rekan-rekan Garis.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Beberapa hari kemarin Garis diberikan kepercayaan untuk membantu salah seorang kenalan yang berencana membuat sebuah mesjid besar di Garut. Besar disini diartikan, mesjid yang luas yang dapat menampung berbagai aktivitas keagamaan. Mulai dari menampung umat islam disekitarnya juga tamu yang berkunjung ke daerah ini yang secara langsung ataupun tidak, ingin menjalankan kewajibannya untuk sholat bersama di mesjid ini. Selain itu diharapkan mesjid ini mampu menampung berbagai perlombaan keagamaan atau juga menampung kegiatan acara pernikahan atau rapat pertemuan keagamaan dengan menyediakan fasilitas penunjang.

Harapan beliau, pemilik rencana mesjid ini, diharapkan mesjid ini akan menjadi mesjid seperti mesjid kubah emas atau mesjid Dian al-mahri yang terkenal dan banyak dikunjungi orang untuk beribadah dimesjid ini. Paduan model arsitektur seperti mesjid At-Tien (pemilik menyukai beberapa bentuk ornamen arsitektur yang ada di mesjid at-tien), Mesjid Al Nabawi di madina, dan Mesjid Jahan Numa atau lebih dikenal Mesjid Jami' Delhi di India yang dapat menjadikan mesjid ini mesjid yang menggambarkan keagungan Allah dan memberikan suasana yang khidmat saat para pengunjung datang ketempat tersebut mempunyai keinginan yang sama yaitu sholat bersama mendekatkan diri dengan bersujud kepada Allah SWT bersama dengan umat muslim lainnya, bukan sekedar mesjid yang dibangun mewah dan berlebihan atau sia-sia.

Silahkan berikan banyak saran mengenai bagaimana mesjid seharusnya, atau apa yang diharapkan anda saat berkunjung ke sebuah Rumah Allah untuk sholat. Atau mungkin masukkan lain dari rekan-rekan Garis mengenai sebuah mesjid setelah melihat mesjid lain. Seperti kebersihan yang tidak terjaga padahal mesjid tersebut sudah begitu mewah dan dibangun dengan sangat mahal, dan tempat pembuangan sampah sudah ditempatkan dibanyak titik untuk meminimalisir sampah yang diakibatkan oleh pengunjung mesjid.Tugas Garis saat ini tentu selain mencoba memenuhi keinginan pemilik, sekaligus memberikan banyak masukkan tentang sebuah mesjid, tidak hanya dari fungsinya yang utama sebagai tempat sholat kaum muslim, tetapi juga dari hal-hal lain yang mungkin terlewatkan dari segi desain arsitektur yang lainnya, efisiensi ruang, fungsi ruang, skala, dll nya. Dan melalui forum diskusi ini pula, Garis mengajak rekan-rekan Garis untuk memberikan masukkan mengenai sebuah mesjid yang diinginkan.

Jadi, silahkan berbagi disini, bertukar pendapat, bercerita tentang apa yang dibanggakan oleh rekan-rekan mengenai sebuah mesjid, atau hal apa yang membuat anda begitu khusyu berada di mesjid itu.

Semua hal yang dibicarakan di blog kami ini, akan Garis sampaikan kepada pemilik sebagai sebuah bahan masukkan bagi beliau.


Terakhir, jika saja keinginan pemilik dapat Garis penuhi tentu semuanya adalah kehendak dan izin Allah. Semoga jika ini menjadi salah satu cara lain kami untuk beribadah mengagungkan Agama Islam sebagai Agama Allah, Allah akan memberikan banyak ilmu kepada Garis untuk membuat mesjid yang baik dan penuh berkah. Dan semoga segala rencana ini menghindarkan Garis dari hal-hal yang menyebabkan kesombongan dan segalah kehilafan yang justru harus dihindarkan. Amin.
Terimakasih.

Wass. wr. wb.
Garis Cipta Karsa

Untuk studi bentuk kami sudah buat untuk tahap prtama. bisa rekan-rekan cek melalui link ini :
http://www.youtube.com/watch?v=qMaJOMricp8

pengembangan desain yang dilakukan pada tahap pertama

Minggu, 27 Maret 2011

rumah minimalis di lahan mungil







Project : Perencanaan Rumah Singgah
Pemilik : Ibu Selly.
Lokasi : Cicalengka
Arsitek : Rulli Rosalli, ST.Ars
Tahun : 2011
Ibu Selly pertama kalinya menyampaikan keraguannya kepada saya, mengenai lahan yang dimilikinya dari warisan yang didapatnya dari orang tuanya. Lahan warisan yang sudah dibagi-bagi itu hanya berkisar kurang lebih 50m2. Dari cerita ibu Selly, ibu Selly merasa tidak yakin dapat membangun sebuah rumah di lahan kecil itu, dan kalaupun digunakan untuk fungsi lain Ibu Selly belum tahu difungsikan untuk apa.
Setelah mencoba memberikan beberapa penjelasan kepada Ibu Selly, mengenai rumah bisa dibangun dalam ukuran tanah berapa saja, bahkan dengan rumah berukuran 3x7m. Setelah itu ibu selly memberikan kesempatan kepada Garis untuk membuatkan sebuah denah yang tepat untuk rumah tinggallnya. Walaupun dalam perkembangannya, akhirnya rumah Ibu Selly yang akan dibangun di lahan tersebut akan dijadikan rumah persinggahan yang akan digunakan pada saat Ibu Selly dan keluarganya berkunjung ke rumah orang tuanya di Cicalengka.

Layout Ruang
Keterbatasan lahan yang ada memang tidak dapat memenuhi kebutuhan ruang secara maksimal, namun kebutuhan vital untuk menampung kegiatan anggota keluarganya bisa terpenuhi. Seperti kamar tidur, ruang keluarga, carport, dapur, ruang makan dan kamar mandi bisa terpenuhi. Namun tetap keinginan Ibu Selly mendapatkan rumah persinggahan yang nyaman untuk melepas lelah setelah seminggu penuh melakukan berbagai kegiatan bisa terpenuhi.
Carport adalah fasilitas penting yang harus ada, mengingat jalan lingkungan kearah rumah yang mempunyai lebar 4m tidak memungkinkan penghuni menyimpan mobilnya dijalan walaupun hanya satu malam saja. Dengan memulai membuat space untuk carport saya mulai mengembangkan kebagian dalam rumah, mulai dari dapur dan ruang keluarga. Dapur yang saya tempatkan di depan carport akan memudahkan penghuni mencapainya dan merasa tidak keluar dari rumah, akses kedapur sebetulnya harus melalui carport, karena carport berada tertutup oleh lantai dua, sehingga dapur terasa menjadi bagian dari rumah yang langsung bersatu dengan rumah.
Ruang keluarga, sekaligus yang dapat digunakan sebagai ruang tamu, karena dengan konsep rumah persinggahan, tentu menerima tamu bukanlah prioritas utama. Ruang makan yang berhubungan langsung dengan Ruang keluarga, yang menghadap kearah taman belakang. Menjadikan ruang yang luasannya terbatas ini terasa lebih luas karena bukaan-bukaan yang tinggi dan lebar ke arah taman belakang dan taman depan. Sementara untuk toilet sebagai fasilitas tambahan dilantai dasar, kami menempatkan toilet tersebut dibawah tangga.
Naik ke lantai atas, melalui tangga akan langsung diterima ruang bersama yang berukuran sama dengan ruang keluarga lantai dasar, namun sekali lagi bukaan lebar dan tinggi dari jendela kaca ke arah taman belakang dan pintu kaca kearah balkon tentu akan menghilangkan kesan sempit tersebut. Bahasan mengenai efek bukaan lebar dan tinggi sudah pernah kami bahas dalam postingan sebelumnya. Dilantai atas ini ditempatkan dua kamar tidur lengkap dengan kamar mandinya. Yaitu kamar tidur utama dan kamar tidur anak.
Desain Fasad/tampak
Secara tampak. saya menawarkan fasad/tampak bangunan yang tidak terlalu detail, selain model minimalis yang dipilih ibu Selly, kami memberikan permainan material yang tidak banyak pola. Karena lahan rumah Ibu Selly dengan lahan lain yang berada didepan lahan rumahnya tidaklah besar, dan hanya terpisah dengan lebar jalan 4m. Tentu rumah ibu selly harus tampil tidak “ramai” dengan detail, karena kesan “ruwet” pada rumah bisa muncul, apalagi jika rumah disekitar rumah ibu selly sudah terbangun.
Permainan fasad/tampak bangunan kami hanya melakukan di warna cat dan plesteran yang dibiarkan tampil kasar dan tidak dicat. Warna cat yang dipilih untuk warna dasar adalah warna krem dipadu dengan warna hijau tosca sebagai warna yang diharapkan dapat memberikan suasana lebih menarik untuk tampilan rumah.

Senin, 07 Maret 2011

Layout dan Fasad Pengembangan Rumah Tipe 36 (bagian 3)

Project : Pengembangan Rumah Tipe 36
Lokasi : Cihanjuang - Cimahi Bandung.
Pemilik : Mba Yuanita L
Arsitek : Rulli Rosalli, ST.Ars
Tahun : 2011







Setelah asistensi tahap 1 lalu dilanjutkan ke asistensi tahap 2, Allhamdulillah Layout ruang yang saya ajukan kepada Mba Nita akhirnya mendapatkan persetujuan. Layout Alternatif 1 yang kami ajukan sesuai dengan rekomendasi begitu juga dengan desain fasad/tampak rumah yang saya ajukan pada tahap asistensi kedua via e mail juga sudah langsung disetujui.

Fasad Rumah hasil pengembangan ini tidak ditampilkan terlalu berbeda, dengan tipe rumah-rumah eksisting. Penggunaan bentuk jendela ruang tamu yang kami pasangkan di ruang kamar tidur dimaksudkan untuk tetap menampilkan bentuk jendela awal juga untuk memberikan bukaan yang lebih besar kedalam kamar tidur.
Begitu juga dengan jendela ruang tamu dan kamar tidur atas tetap mengadopsi jendela kaca yang memanjang pada bagian muka rumah eksisting, namun jendela lebar dan tinggi yang saya pasang dapat dibuka lebar ke arah luar.


Balkon dilantai atas sebagai teras atas selain elemen estetis dapat digunakan untuk duduk bersantai memandang ke arah timur dimana kota bandung cukup terlihat dari ketinggian di Cihanjuang ini. Warna-warna yang digunakan adalah dominan abu-abu. Namun kehadiran warna merah didekat balkon ditambah dengan susunan batu sisir mulai dari teras lantai dasar melewati balkon hingga batas atap. Plus plester kasar yang dicat warna coklat muda
diharapkan dapat memberikan efek yang diharapkan mampu menarik pandangan.
Namun Penggunaan batu ini dapat berubah karena penyesuaian dengan tampilan bangunan sekitar dan budget yang ada. Karena Pak Fadjar dan Mba Nita, menginginkan penggunaan batu yang lebih menarik namun tidak lebih berbeda sehingga rumah ini menjadi berbeda sendiri dengan yang lain.

Setelah disetujuinya denah serta fasad rumah, ini artinya Mba Nita tinggal menunggu hasil perhitungan biaya pembangunan (RAB) dari team untuk mengetahui budget yang harus dipersiapkan untuk memproses pembangunan rumah tinggal Mba Nita di Cihanjuang.
Semoga team dapat memenuhi segala keinginan Mba Nita dengan baik. 
Amin.

Minggu, 06 Maret 2011

konsultasi pengembangan desain rumah tipe 36 (bagian 2)

Bagi rekan-rekan yang baru membaca bahasan mengenai proses konsultasi desain pengembangan rumah Cihanjuang ini dapat melihat bahasan pada bahasan pertama pada bahasan sebelumnya. yaitu konsultasi pengembangan desain rumah tipe 36.


Inilah tanggapan dari Mba Nita dan Mas atas kiriman denah yang team saya buat. Mba Nita dan Mas Arief mengirimkan usulan denahnya kepada team.

Dari hasil tinjauan dan penjelasan dari Mba Nita. team melihat ada satu kekurangan yaitu ruang keluarga dan ruang makan sama sekali tidak mendapat bukaan yang baik karena akses bukaan keluarga ke arah luar terhalang oleh, dapur, ruang tamu dan kamar tidur.
Tentu sangat disayangkan jika pengembangan rumah ini nantinya akan memberikan suasana gelap dan pengap didalam rumah.
Untuk penataan ruang lainnya saya menilai sangat maksimal karena ruang-ruang yang didapat menjadi luas, seperti kamar tidur lantai atas dan juga ruang keluarga. Namun penempatan gudang dilantai atas tentu dirasakan kurang tepat mengingat nantinya dirumah ini akan dihadirkan sebuah warung/toko yang menjual keperluan sehari-hari yang tentunya membutuhkan ruang penyimpanan yang mudah dijangkau.

Dengan usulan tersebut diatas saya mencoba mengusulkan kembali denah yang dibuat diusulan pertama dengan alternatif pilihan adalah alternatif desain 1. Pertimbangan saya tentu melihat kebutuhan ruang yang diinginkan oleh Mba Nita dapat terpenuhi dalam desain denah alternatif 1. hanya saja beberapa perubahan fungsi didenah tersebut disesuaikan kembali. yaitu kamar mandi eksisting yang tadinya direncanakan untuk kamar mandi utama, kembali dijadikan kamar mandi bersama,mengingat toilet yang direncanakan sebelumnya tidak memungkinkan, dan posisinya menjadi gudang.
Untuk warung/toko, kami mengusulkan kepada Mba Nita dan Mas Arief untuk menempatkannya dibagian depan rumah, halaman rumah, dengan desain khusus, sehingga tidak menganggu rumah namun dapat tetap tampil baik dan menarik sebagai sebuah tempat penjualan kebutuhan sehari2. saya akan menyiapkan desain khsusus untuk warung/toko ini.

Dari hasil usulan kami akhirnya Mba Nita menyetujuinya dan memberikan kepercayaannya kepada saya untuk mengembangkannya lebih jauh.

Dengan disetujuinya layout ruang, saya saat ini mulai mengembangkan desain ke arah desain tampak dan mulai menghitung biaya pembangunan.

Untuk berita selanjutnya, silahkan tunggu kabarnya kembali dari saya. =)

*berlanjut ke tahap 3