Tiny House - Rumah Kecil

Mungkin beberapa orang diantara kita sudah mengetahui mengenai tiny house yang di beberapa negara besar sudah mulai banyak diminati. Dengan ukuran rumah yang kecil, murah dalam biaya bangun, bentuk yang simpel, tetapi efektif memenuhi kebutuhan tempat tinggal sehari-hari. Selain itu biaya pajak rumah yang cenderung murah dibandingkan dengan rumah-rumah yang memiliki luas bangunan yang besar.


Rata-rata luas / ukuran tiny house yang dikembangkan oleh pemiliknya mempunyai lebar 3 sd 4m dan panjang disesuaikan dengan kebutuhannya tetapi rata-rata memiliki panjang bangunan 6 sd 10m. Jadi coba bayangkan ketika kita membangun rumah dengan ukuran 18m2 dengan membangun rumah dengan luas 21m2 dimana dengan luas 18m2 dengan model tiny house bisa mendapatkan 2 kamar tidur, 1 kamar tidur utama dan 1 kamar tidur anak yang disebut loft. sementara dengan model rumah standar yang biasa kita temui di perumahan-perumahan sekitar kita luas bangunan dengan tipe 21 (21 m2) hanya memiliki 1 kamar tidur saja dan terkadang kita mendapatkan dapur di teras belakang.


Kemudian biaya bangun. jika kita ambil harga standar membuat rumah pada umumnya senilai Rp 3juta per m2 maka dengan membangun rumah dengan luas bangunan 18m2 maka biaya bangunnya berkisar Rp. 54juta. dan untuk membangun rumah dengan luas 21 m2 kita membutuhkan biaya Rp 63juta. belum lagi biaya ijin membangunnya dan pajak tahunan yang tentu saja lebih mahal. Kemudian lahan yang dibutuhkan pun tidak terlalu besar dibandingkan dengan membangun rumah pada umumnya.
Biaya-biaya yang akan dikeluarkan setelah rumah selesai akan lebih banyak lagi seperti biaya energi listrik, biaya pajak bangunan, biaya perawatan. Tentu saja rumah dengan ukuran kecil biaya yang dikeluarkan akan lebih kecil dibandingkan dengan rumah yang lebih luas bukan?.
 
 
Sebetulnya tiny house atau rumah mungil di negara-negara berkembang sudah sangat dikenal karena rumah-rumah mungil ini merupakan rumah-rumah tinggal yang dibangun oleh masyarakat kelas bawah atau masyarakat tidak mampu. Bahkan pemerintah pun seringkali membuat rumah-rumah sangat sederhana yang diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu dan tidak mampu. 


Bahkan di negara yang sudah maju pun tiny house dijadikan salah satu program pengadaan untuk orang-orang yang tidak memiliki rumah (homeless) yang tidur di emperan atau rumah-rumah kardus.  



Lihat rumah-rumah diatas untuk rumah tinggal para gelandangan di negara-negara besar tampil cantik bukan?. Tentu saja jika direncanakan dengan baik rumah tinggal anda sekecil apapun akan dapat tampil baik dan maksimal jika direncanakan dengan matang.
Untuk penataan didalam rumah, rumah dengan luas yang terbatas tidak berarti akan terbatas juga ide untuk membuat rumah anda menjadi lebih nyaman dan efektif. silahkan cek gambar-gambar interior tiny house ini.
 








 
Menarik bukan?. Lalu apa lagi yang membuat kita merasa ragu membuat rumah mungil (tiny house) tapi mempunyai fungsi maksimal. Konsep rumah pada saat ini sudah mulai berubah, berubah dikarenakan biaya bangun yang semakin mahal dimana harga-harga material semakin tinggi. Harga tanah yang semakin melambung. Pajak yang tinggi, seperti halnya di jepang yang harga tanahnya yang tinggi dan pajak bangunan yang sangat mahal mendorong masyarakat disana membangun rumah yang jauh lebih efektif dengan luas bangunan yang tidak besar. dan tentu saja biaya Listrik yang semakin mahal.
 
Bisa kita rencanakan kelebihan uang yang kita miliki yang awalnya akan dibangun rumah dengan luas lebih besar menjadi membangun rumah mungil kita gunakan untuk menata interior di rumah kita menjadi lebih menyenangkan. Kita sebetulnya saat ini tidak perlu rumah yang lebih luas, karena kesibukkan kita seharian diluar, anak-anak sekolah full day, dan kita berkumpul menjelang dan sepulang aktifitas kita diluar. Jadi bagaimana? tertarik dengan konsep tiny house?
 
Berikut ini link mengenai tiny house yang saya pilihkan yang sepertinya akan menarik minat anda membuat tiny house yang cantik :