Rumah Pak Ary Ardiansyah

Posted by rulli rosalli - arsitek on Agustus 26, 2010 with No comments



Perencanaan : Pengembangan Rumah Tinggal
Pemilik : Pak Ary Ardiansyah
Lokasi : Bekasi
Arsitek : Rulli Rosalli, ST

Pak Ary Ardiansyah adalah salah seorang dari rekan kami (klien) kami yang sudah bekerja sama dengan kami pada pertengahan tahun 2009. Waktu itu Pak Ary tertarik dengan salah satu desain yang kami buat untuk sebuah rumah tinggal di kawasan kawaluyaan - soekarno hatta bandung. Pak Ary melalui email2nya mengungkapkan keinginan rumah nya dapat tampil seperti rumah kawaluyaan tersebut.

Sejalan dengan perkembangan desain mulai dari pengembangan rumah tinggalnya yang sudah ada, sehingga bongkaran2 yang terjadi tidak merubah banyak bangunan eksisting. Pada intinya pak ary menginginkan rumahnya yang berada di kavling dengan lebar 6m tersebut terlihat lebar dan dapat memasukkan energi matahari dan udara alami secara maksimal ke dalam rumah.
Akhirnya dalam perkembangan berikutnya, sejalan dengan pengembangan desain tampak, kami berhasil mengatur tata letak ruang-ruang didalam rumah yang dapat berhadapan langsung dengan ruang luar. sehingga pemasangan bukaan-bukaan di dalam rumah untuk dapat memasukkan cahaya matahari dan udara luar secara maksimal dapat dicapai. hal ini terlihat dari kondisi rumah pak ary saat ini yang sudah ditempati.
































Memasuki ruang Tamu, udara dan cahaya yang maksimal yang masuk dari jendela yang dapat dibuka lebar sangat terasa, dimana bukaan di ruang tamu ini pun dirasakan nyaman pada saat dibuka karena penghuni rumah dan tamu yang datang dapat menikmati kolam dan taman di depan ruang tamu. Memasuki ruang keluarga, yang berukuran lebar 3m dengan panjang mulai dari arah depan, sejajar ruang tamu sampai ke batas tanah belakang, sebenarnya dapat menjadi gelap dikarenakan kurangnya bukaan dimana ruang keluarga ini dibatasi tangga naik ke lantai atas, dan batas kavling di bagian belakang, namun bukaan yang tinggi dan lebar pada bagian tangga dan bukaan lebar di bagian dapur ternyata cukup memberi efek terang yang maksimal didalam rumah pak ary.
































Memasuki ruang tidur utama dari ruang keluarga, ruang tidur utama pun tetap mendapatkan bukaan yang baik sehingga udara didalam kamar tidur utama dapat mengalir dengan baik dari luar kedalam kamar tidur.

Naik ke lantai atas, dimana ada ruang penerima yang dirasakan lebih lapang walaupun ukuran ruang tersebut tidak dapat menyimpan satu set sofa, namun pengaruh bukaan pintu kaca dan jendela tangga yang tinggi lebar dan besar sangat terassa. Begitu juga 3 kamar tidur anak, menjadi kamar yang kaya akan cahaya dan udara alami, tanpa harus menggunakan ac dan lampu yang berlebihan.

Secara keseluruhan pelaksanaan desain kami dilapangan 90% dapat mengikuti desain yang kami buat, walaupun kemudian ada beberapa perubahan dan penambahan yang dilakukan dikarenakan pengaruh banyak faktor, bisa karena visualisasi akhir dari penerapan desain yang dianggap tidak sesuai, pemahaman pelaksanaan tukang terhadap sebuah desain yang berbanding terbalik dengan pengalaman dia dalam membangun sebuah bangunan, juga pengaruh dari material yang pada tahap pembangunan sulit didapat karena di toko bahan bangunan stock sedang kosong.

Namun saran dari pak ary yang beliau ungkapkan di facebook kami di halaman Garis! Jasa layanan arsitektur dan interior pada tanggal 14 Agustus 2010 : >" harus langsung dibangun dan diawasi oleh arsiteknya, karena berdasarkan pengalaman saya, agak susah tukang untuk mengerti detil gambar. Finishing juga akan berbeda bila tidak didampingi arsiteknya.
Saran kepada dr risty dan P Satria: kontraktor bangunan tetap diserahkan ke P Rulli supaya sesuai dengan gambar yang diharapkan" klik http://www.facebook.com/home.php?#!/pages/GARIS-Layanan-Jasa-Arsitek-rancang-dan-bangun/149686734135?ref=ts

catatan :
foto yang diambil tidak terlalu jelas, karena menggunakan kamera ponsel.
mohon maaf kepada pak ary karena rumahnya yang masih dibenahi (pak ary baru pindah-pindah barang) sudah kami tampilkan di blog kami.
Categories: