rumah minimalis di lahan mungil

Posted by rulli rosalli - arsitek on Maret 27, 2011 with 4 comments






Project : Perencanaan Rumah Singgah
Pemilik : Ibu Selly.
Lokasi : Cicalengka
Arsitek : Rulli Rosalli, ST.Ars
Tahun : 2011
Ibu Selly pertama kalinya menyampaikan keraguannya kepada saya, mengenai lahan yang dimilikinya dari warisan yang didapatnya dari orang tuanya. Lahan warisan yang sudah dibagi-bagi itu hanya berkisar kurang lebih 50m2. Dari cerita ibu Selly, ibu Selly merasa tidak yakin dapat membangun sebuah rumah di lahan kecil itu, dan kalaupun digunakan untuk fungsi lain Ibu Selly belum tahu difungsikan untuk apa.
Setelah mencoba memberikan beberapa penjelasan kepada Ibu Selly, mengenai rumah bisa dibangun dalam ukuran tanah berapa saja, bahkan dengan rumah berukuran 3x7m. Setelah itu ibu selly memberikan kesempatan kepada Garis untuk membuatkan sebuah denah yang tepat untuk rumah tinggallnya. Walaupun dalam perkembangannya, akhirnya rumah Ibu Selly yang akan dibangun di lahan tersebut akan dijadikan rumah persinggahan yang akan digunakan pada saat Ibu Selly dan keluarganya berkunjung ke rumah orang tuanya di Cicalengka.

Layout Ruang
Keterbatasan lahan yang ada memang tidak dapat memenuhi kebutuhan ruang secara maksimal, namun kebutuhan vital untuk menampung kegiatan anggota keluarganya bisa terpenuhi. Seperti kamar tidur, ruang keluarga, carport, dapur, ruang makan dan kamar mandi bisa terpenuhi. Namun tetap keinginan Ibu Selly mendapatkan rumah persinggahan yang nyaman untuk melepas lelah setelah seminggu penuh melakukan berbagai kegiatan bisa terpenuhi.
Carport adalah fasilitas penting yang harus ada, mengingat jalan lingkungan kearah rumah yang mempunyai lebar 4m tidak memungkinkan penghuni menyimpan mobilnya dijalan walaupun hanya satu malam saja. Dengan memulai membuat space untuk carport saya mulai mengembangkan kebagian dalam rumah, mulai dari dapur dan ruang keluarga. Dapur yang saya tempatkan di depan carport akan memudahkan penghuni mencapainya dan merasa tidak keluar dari rumah, akses kedapur sebetulnya harus melalui carport, karena carport berada tertutup oleh lantai dua, sehingga dapur terasa menjadi bagian dari rumah yang langsung bersatu dengan rumah.
Ruang keluarga, sekaligus yang dapat digunakan sebagai ruang tamu, karena dengan konsep rumah persinggahan, tentu menerima tamu bukanlah prioritas utama. Ruang makan yang berhubungan langsung dengan Ruang keluarga, yang menghadap kearah taman belakang. Menjadikan ruang yang luasannya terbatas ini terasa lebih luas karena bukaan-bukaan yang tinggi dan lebar ke arah taman belakang dan taman depan. Sementara untuk toilet sebagai fasilitas tambahan dilantai dasar, kami menempatkan toilet tersebut dibawah tangga.
Naik ke lantai atas, melalui tangga akan langsung diterima ruang bersama yang berukuran sama dengan ruang keluarga lantai dasar, namun sekali lagi bukaan lebar dan tinggi dari jendela kaca ke arah taman belakang dan pintu kaca kearah balkon tentu akan menghilangkan kesan sempit tersebut. Bahasan mengenai efek bukaan lebar dan tinggi sudah pernah kami bahas dalam postingan sebelumnya. Dilantai atas ini ditempatkan dua kamar tidur lengkap dengan kamar mandinya. Yaitu kamar tidur utama dan kamar tidur anak.
Desain Fasad/tampak
Secara tampak. saya menawarkan fasad/tampak bangunan yang tidak terlalu detail, selain model minimalis yang dipilih ibu Selly, kami memberikan permainan material yang tidak banyak pola. Karena lahan rumah Ibu Selly dengan lahan lain yang berada didepan lahan rumahnya tidaklah besar, dan hanya terpisah dengan lebar jalan 4m. Tentu rumah ibu selly harus tampil tidak “ramai” dengan detail, karena kesan “ruwet” pada rumah bisa muncul, apalagi jika rumah disekitar rumah ibu selly sudah terbangun.
Permainan fasad/tampak bangunan kami hanya melakukan di warna cat dan plesteran yang dibiarkan tampil kasar dan tidak dicat. Warna cat yang dipilih untuk warna dasar adalah warna krem dipadu dengan warna hijau tosca sebagai warna yang diharapkan dapat memberikan suasana lebih menarik untuk tampilan rumah.
Categories: