Pengembangan Rumah Tipe 48

Posted by rulli rosalli - arsitek on Oktober 29, 2010 with 4 comments











Perencanaan : Pengembangan Rumah Tinggal Tipe 48
Pemilik : Ibu Rita Pandjipurnama
Lokasi : Bumi Adipura Gede Bage Bandung
Arsitek : Rulli Rosalli, ST
Tahun Perencanaan : Tahun 2009


Ibu Rita, biasa kami panggil : Teh Rita, adalah teman Pak Rulli, arsitek di team Garis, yang dikenalnya dari sebuah komunitas pendengar radio Delta FM untuk sebuah acara (pada waktu itu) Indonesia Siesta. Dari perkenalan melalui komunitas itulah Teh Rita menghubungi team Garis untuk membantu beliau mengembangkan rumahnya yang ada di Bumi Adipura.

Dalam proses pengembangan desain Teh Rita & Babap menceritakan kepada kami, bahwa Teh Rita sudah mempunyai coret-coretan dari hasil diskusi dengan Babap. Namun setelah kami pelajari desain layout ruangnya kurang baik, dikarenakan banyak pertimbangan dari sisi arsitektur. Setelah mencoba beberapa desain ruang serta diskusi melalui berapa kali pertemuan. Kami, Teh Rita dan Babap mendapat satu layout ruang yang tepat untuk pengembangan rumah tinggalnya.











Keinginan Teh Rita dan Babap
1. Meminimalkan bongkaran rumah,pada saat pengembangan rumah, sehingga biaya tidak terlalu tinggi
2. Pelaksanaannya harus cepat karena rumah diharapkan segera ditempati
3. Penambahan ruang harus maksimal sesuai dengan fungsinya.








Desain yang dibentuk :


Lantai Dasar :
1. Ruang tamu tetap dipertahankan
2. Ruang Keluarga diperluas kearah belakang dengan membuka dinding ruang keluarga dengan halaman belakang yang nantinya ruang keluarga tersebut berhubungan dengan studio music akang, anaknya teh rita yang ahli bermain drum dan gitar klasik.
Dengan Ruang keluarga yang cukup lebar dan panjang ini, sangat menguntungkan untuk keluarga Teh Rita karena ruang ini dapat digunakan sebagai ruang berkumpul dengan area yang cukup luas. Terlebih Keluarga Teh Rita adalah keluarga yang senang berkumpul dan menjalin silaturahmi dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya.
3. Ruang tidur depan, beralih fungsi menjadi dapur
4. Kamar Mandi dijadikan kamar mandi umum
5. Kamar Tidur belakang dijadikan kamar pembantu.
Akses untuk servis dari arah luar ke area dalam dapat melewati dapur yang nantinya melewati kamar mandi, dan kamar pembantu menembus taman dalam yang tepat bersebelahan dengan ruang keluarga.
6. Taman dalam, merupakan nilai penting untuk sirkulasi udara dan cahaya alami bagi rumah ini, karena dengan adanya taman, rumah dengah lebar 7 meter dan memanjang kea rah belakang ini tetap akan mempunyai udara yang segar dan cahaya yang cukup. Tentunya selain untuk dapat digunakan untuk perluasan area berkumpul keluarga dan tamu dari dalam ruang keluarga.
7. Tangga. Diposisikan diantara ruang keluarga dan ruang tamu, selain berfungsi sebagai fasilitas untuk naik ke lantai atas tangga ini pun dapat memberi batas antara dua ruang dengan fungsi yang berbeda. Dan untuk menghilangkan kesan sempit, dibuat tangga dengan model rangka sehingga kesan luas dari rumah ini tetap terasa.


Lantai Atas :
Lantai Atas adalah sepenuhnya pengembangan dari rumah tipe 48 ini.
1. Kamar Tidur anak dalam perencanaan awal diposisikan di atas studio akang, namun pada pelaksanaan dilapangan Teh Rita dan Babap memilih kamar tidurnya berada di bagian belakang dengan memperluas kamar tidurnya kea rah area jemur, karena area jemur kemudian diposisikan di belakang rumah.
2. Kamar Tidur Utama, dijadikan kamar tidur akang. Dengan demikian teh Rita mendapatkan 2 kamar tidur yang luas, untuk keluarganya.
3. Ruang Keluarga. Ruang keluarga di lantai atas ini mempunyai konsep yang sama dengan ruang keluarga lantai dasar, terbuka. Bisa dirasakan, area ruang keluarga lantai atas dan lantai bawah dapat menerima akses udara dan cahaya alami yang berlimpah kedalam rumah.

Fasad Rumah :
Material yang digunakan tidak banyak. Hanya pada bagian jendela ruang tamu menggunakan batu tempel ditambah perubahan permainan bidang dinding yang berbeda dari bentuk dinding sebelumnya dengan menambah perubahan bentuk kusen kaca, dimaksudkan untuk memperkuat gaya minimalis. Sementara bidang lain finishingnya hanya menggunakan plester garuk dan cat.
Penambahan canopy untuk carport dengan balok dan kolom yang tebal memperkuat karakter bangunan minimalis, namun untuk menghilangkan kesan terlalu berat balok kolom canopy diberi cat warna terang, dan penutup canopy dengan bahan tembus pandang seperti kaca atau polycarbonate.
Categories: